Momen Dimana Kamu Sadar Bahwa Hidupmu Penuh Dengan Kesia-Siaan


Hidup emang gak selalu dengan kesenangan, kadang kesedihan tuh ikutan melanda juga. Nah, salah satu bentuk kesedihan dan kekecewaan dalam hidup adalah merasa sia-sia. Eh kenapa sih kamu ngerasa sia-sia?

KASUS 1: PDKT

Kamu lagi deket sama cewek. kamu udah edan-edanan dalam PDKT. Tiap ketemuan kamu bela-belain anter jemput Jakarta-Bogor, kalau makan sok-sokan bayarin sampe rela gak makan. Bela-belain gak ngerokok karena katanya dia benci sama asep rokok. Besar ekspektasi awal kamu akan keberhasilan hubungan kalian.
Sampai suatu hari, kamu melihat gebetan kamu jalan dengan lelaki lain. Dan gak lama, setelah kamu melakukan aksi penembakan….
“Maaf ya… kamu udah aku anggep kayak kakak aku sendiri…..” jeder.
Sia-sia.

KASUS 2: Ujian Akhir Semester

Kamu sadar bahwa semester ini kamu gak boleh ngecewain orangtua kamu lagi. Kamu memutuskan untuk menaruh target setinggi langit. Kamu pun belajar jauh lebih keras dari biasanya. Kamu bahkan tidak hanya belajar dari kisi-kisi saja! Kamu membaca seluruh refrensi dosen yang gak pernah dibahas di kelas. Kamu menginap berhari-hari di perpustakaan sampe dimarahin pacar kamu. Kamu sudah berkorban banyak dari waktu, tenaga, dan biaya. Kamu pun berharap bahwa soal yang keluar akan sangat susah sehingga teman-teman kamu yang lain dapat nilai yang lebih rendah dari kamu. Mantap.
Hari ujian tiba. Diluar dugaan! Semua soal yang keluar adalah soal basic yang muncul di lecture notes kamu. Kamu sedikit kecewa. Kamupun mengisi seluruh pertanyaan dengan jawaban yang padat dan jelas. Kamu merasa bahwa kamu hebat! Sampai pada hari pengumuman nilai, kamu masih berasumsi kamulah satu-satunya murid yang mendapatkan nilai A pada mata kuliah tersebut.
Ternyata kamu salah.
Dosen itu adalah dosen baik yang dengan enteng dan mudahnya membagi nilai A ke semua murid yang rajin datang ke kelas.
Sia-sia.

KASUS 3: Kuliah dan Karir 

Kamu percaya bahwa untuk sukses, minimal kamu harus kuliah dan mengantongi gelar S1. Kamu pun kuliah dengan tekun. Kamu akhirnya lulus dengan nilai yang cukup memuaskan! Bangga!
Semasa kuliah, kamu sering melihat teman-teman kamu yang kerjanya mabok, judi, dan maenan cewek terus. Dalam hati, kamu sering bergumam, “Ah, orang kayak mereka Cuma jadi sampah masyarakat doang nanti!”
10 tahun berlalu. Kamupun datang ke reunian.
Kamu: Eh si Joko sekarang ngapain kerjanya? Dulu maen mulu tuh anak! Kangen juga gue!
Temen Kamu: Lah lo gatau? Si Joko kan sekarang bikin bisnis di Amrik. Sukses pula! Gila ya tu anak. Iri banget gue sama hidupnya! Mau kemana-mana udah naek first class flight mulu, udah gitu rumahnya dimana-mana loh! Hebat dia. Sayang gak bisa dateng dia lagi ada meeting mau expansi bisnis ke Afrika katanya.
Kamu: …… serius?
Kamu menelan ludah sambil merenung, masih ada cicilan rumah sampe 15 taun lagi. Oh iya mobil juga belom lunas kreditnya.
Sia-sia.

KASUS 4: Meeting 

Kamu diperintahkan boss kamu untuk datang on time di tempat meeting pukul 09.00 pagi. Kamupun bangun dari pukul 4.30 pagi, dan sampai di tempat meeting pada pukul 08.30 pagi. Kamu pun tenang. Sembari menunggu, kamu melihat-lihat social media, ternyata boss kamu ngepost “gila Jakarta macet banget.”
Hmm.
Kamu mencoba berpikiran positif. Mungkin, boss kamu ngepost gitu dari posisi yang sudah dekat dengan lokasi meeting. Kamu menunggu rekan kerja kamu yang lain.
09.30
Belum ada tanda-tanda kehadiran rekan maupun boss kamu.
09.45
Kamu mendapat kabar dari boss kamu.
“Meeting di tunda, pukul 11.00, gak pake ngaret”
Kamu pun merasa sia-sia bangun pagi.
Sia-sia.

KASUS 5: Bocor

Suatu hari, kamu sudah siap dengan pasangan untuk melakukan hubungan intim. Ketika akan buka pakaian, kamu sadar bahwa kamu gak bawa kondom. Akhirnya kamu pergi dulu mencari warung terdekat untuk membeli kondom.
1 warung kamu datangi, ternyata mereka tidak menjual kondom. Pergi ke warung lain, tidak menemukan juga. Sampai akhirnya kamu menemukan kondom tersebut di warung ke 5. Setelah mendapatkan kondom dan memakainya dengan baik dan benar, kamu mengeksekusi hubungan diluar nikah tersebut.
Namun nasib berkata lain. Kondom yang kamu kenakan itu bocor.
1 tahun kemudian kamu telah menjadi seorang Papa.
Kamu merasa gak ada guna nya kamu capek-capek beli kondom yang ujung-ujungnya bocor.
Sia-Sia.
Tuh kan banyak banget kisah kesia-siaan dalam hidup.
Pernah merasa bahwa usaha kamu sia-sia? Share di komen lah.
Momen Dimana Kamu Sadar Bahwa Hidupmu Penuh Dengan Kesia-Siaan Momen Dimana Kamu Sadar Bahwa Hidupmu Penuh Dengan Kesia-Siaan Reviewed by Terbelit Editor on Selasa, November 04, 2014 Rating: 5
Diberdayakan oleh Blogger.